Membuat lagu menjadi penting bagi sebuah kumpulan nasyid kerana tanpa ini mereka tidak memiliki karakter yang biasa ditonjolkan. Membuat lagu juga menjadikan kumpulan nasyid tadi lebih elegan terlihatnya karena ada produk mereka yang bisa dikemukakan kepada para penikmat nasyid. Meskipun tidak mutlak semua lagu dalam satu album harus dari kelompok nasyid tersebut, namun adalah kurang "pas" rasanya kalau dalam sebuah album ternyata tidak ada satupun nasyid yang diciptakan oleh kelompok nasyid tersebut.Dalam album SNADA ke-6 memang sudah banyak kontribusi dari para musisi lain, sehingga dengan demikian memperkaya khasanah nasyid di album tersebut. Dari perjalanan nasyid kami yang hampir 11 tahun ini, kami bermaksud membagi kiat beberapa pengalaman kami dalam membuat lagu/nasyid.
1. KENALI TUJUAN BERNASYID
Nasyid beda dengan lagu biasa khususnya pada muatan yang ingin disampaikan. Kalau pada lagu-lagu konvensional temanya lebih mementingkan pada hubungan "tidak fitrah" antar manusia, semisal tentang cinta, pacaran, seks, dan lain-lain, sebaliknya nasysid memiliki karakter khas yaitu liriknya bercerita tentang hubungan fitrah antar manusia dan hubungan asasi antara manusia dengan sang khalik. Selain itu hubungan manusia dengan alam juga menjadi tema yang bisa diangkat lewat nasyid. Kesamaan antara lagu konvensional dan nasyid hanya pada perenungannya dan kemudian menuangkannya ke kertas. Nasyid dan lagu sama-sama harus merenung (meskipun substansinya perenungannya pasti beda jauh) dan akhirnya akan ditransfer ke kertas. Sejauh ini tema nasyid memiliki kekhasan tersendiri yaitu mereka kebanyakan mengangkat tema humanis religius dalam hampir semua nasyidnya. Tema ini sangat luasnya sehingga semua kejadian bias dituangkan dengan tema besar ini. Karena nasyid bertujuan sama yaitu untuk berda’wah, maka tema inilah yang menurut kami paling cocok diambil oleh semua kelompok nasyid agar tidak keluar dari koridor nasyid menjadi hanya sekedar lagu.
2. CARI INSPIRASI DENGAN MENGASAH PERASAAN, RENUNGKAN DENGAN TULUS
Selanjutnya yang perlu dilakukan dalam membuat nasyid adalah mencari Inspirasi. Inspirasi dalam nasyid hanya bisa didapatkan bila kita mau menghaluskan perasaan dan merenungkan semua hal yang akan ditulis menjadi lirik nasyid. Semua kegiatan bias dijadikan ajang untuk menghaluskan perasaan dan merenung dalam pembuatan nasyid. Coba perhatikan bagaimana sosok anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari ibu kota sehingga hidup terlantar dalam kemegahan kota… Ini bias dijadikan nasyid seperti halnya nasyid Alif Kecil. Perhatikan lagi sesosok orang tua renta yang penuh gurat masa lalu di wajahnya. Renungkan maka akhirnya jadilah nasyid Kisah Seorang Tua. Atau kekejaman di Bosnia, renungkan bagaimana nasib anak-anak, ibu,-ibu dan wanita disana, maka jadilah Album Airmata Bosnia, dan lain-lain. Cobalah renungkan dengan tulus sehingga seolah hal itu terjadi pada diri kita. Jangan lupa segera tuangkan setiap kata yang keluar dari kepala dan hati kita apapun bentuknya ke kertas, kemudian baru diurut jalan pikirannya.
3. BUKA QUR’AN DAN KISAH-KISAH TELADAN LAINNYA
Perenungan juga bisa didapatkan dengan membuka ayat-ayat suci Al-qur’an, karena didalamnya sangat banyak pelajaran yang bias diambil. Renungkan (tadaburi) dengan baik sehingga akhirnya akan muncul inspirasi. Kisah-kisah teladan para sahabat rasul, ashabul kahfi dan kisah teladan lainnya juga bisa menghasilkan sebuah inspirasi tersendiri. Jangan pernah bosan mengikuti kisah-kisah tersebut.
4. BUMBUI DENGAN NUANSA
Setelah kita mulai menuliskan lirik nasyid tersebut langkah yang bisa dilakukan adalah membumbui lirik tadi dengan nuansa yang akan kita kemukakan dalam nasyid tersebut. Terkadang kita menginginkan nasyid yang bernuansa heroik tapi ketika merenung dan menuangkan ke kertas ternyata nuansa yang tertanam adalah keharuan. Maka menurut kami perlu direvisi kembali lirik tadi sehingga pada akhirnya bisa ditangkap nuansa yang dikehendaki dari nasyid tersebut.
5. BERLATIH TERUS, GUNAKAN ALAT UNTUK MEMBANTU
Kalau sudah berhasil dengan satu nasyid jangan berhenti, namun lakukan terus. Ciptakan perbendaharaan lirik sebanyak-banyaknya sehingga kita menjadi terbiasa dan semakin lihai membuat lirik nasyid. Kalau memang pada saat membuat lirik kita juga sudah punya cara melantunkannya lakukan secepatnya, jangan terlanjur lupa. Gunakan alat bantu seperti tape recorder untuk merekam nasyid tersebut. Agar baik rekamlah beberapa kali sambil mencocokkan nuansa dari nasyid tersebut. Kalau bisa menggunakan alat musik, agar nasyid yang dibuat tersebut chordnya masuk atau sesuai dengan apa yang kita kehendaki gunakan alat musik tertentu dan rekamlah, sehingga kapan waktu dibutuhkan bisa diputar kembali rekaman tersebut.
6. BAHAS DENGAN REKAN SATU KELOMPOK
Setelah kita selesai menciptakan nasyid tersebut, bahas lagi dalam kelompok nasyid kita bagaimana kira-kira tanggapan dari rekan yang lain. Kemudian baru lakukan aransemen sehingga jadilah nasyid yang baik dan bisa dilantunkan bersama dengan kelompok nasyid tersebut.
No comments:
Post a Comment